Kamis, 15 November 2007

Islamisasi Ilmu-Ilmu sebagai Paradigma Utama STAI Tiara

STAI TIARA memiliki dua jurusan: Ilmu Ekonomi Syariah dan Ilmu Pendidikan Islam. Dua jurusan itu dibuat dan dibentuk dengan landasan teori 'Islamisasi Ilmu-Ilmu' yang pernah digagas oleh Ismail Razi Al-Faruqi dan Seyyed Naquib Al-Attas.

Teori 'Islamisasi Ilmu-Ilmu' menegaskan bahwa di zaman sekarang telah terjadi apa yang disebut 'sekularisasi ilmu-ilmu'. Ilmu-ilmu diimpor dari Dunia Barat Modern yang telah disekulerkan, dalam artian, dipisahkan antara Tuhan dan Manusia, antara hal-hal rohani dan hal-hal fisik, antara roh dan materi. Manusia Barat beraliran Modernisme menganut paham bahwa hal-hal rohani tidak dapat diukur dengan ukuran manusia, dan karena itu, manusia tidak perlu lagi memikirkan hal-hal yang tidak dapat diukur. Urusan ukur-mengukur jiwa diserahkan saja kepada Tuhan. Manusia Modern tidak mau lagi mengurusi urusan rohani, tapi hanya mau mengurusi urusan yang dapat diukur dengan indera, mengurusi hal-hal yang dapat ditangkap panca-indera. Akibat dari pandangan ini, segala ilmu-ilmu keagamaan (maksudnya, ilmu-ilmu agama Kristen) yang dulunya dipelajari di Abad Pertengahan (the Middle Ages), kini dibuang di Abad Modern (the Modern Age).

Ilmu-Ilmu Barat Modern yang sekuler itu disebarluaskan oleh orang Barat Modern ke seluruh dunia, hingga ke Dunia Islam. Akibatnya, semua buku-buku pelajaran di sekolah umum yang dihadiri banyak anak-anak muda Muslim dipenuhi dengan ajaran-ajaran sekuler ini. Kondisi seperti ini disadari oleh Seyyed Naquib Al-Attas dan Ismail Raji Al-Faruqi. Mereka berdua menawarkan 'obat mujarab' untuk menghentikan sekularisasi ilmu-ilmu Barat, yang disebut dengan 'Islamisasi Ilmu-Ilmu' itu. Maksudnya, segala ilmu-ilmu Barat Modern yang telah diserap oleh lembaga pendidikan Muslim di seluruh dunia harus 'diislamkan-kembali'.

Hasil dari pikiran mereka berdua adalah lahirnya ilmu-ilmu pengetahuan yang terislamkan, seperti 'Perbankan Islam', 'Ekonomi Islam', 'Akuntansi Islam', 'Sosiologi Islam', 'Antropologi Islam', 'Ilmu Pendidikan Islam', dan lain-lain.

STAI TIARA mencoba mengembangkan pikiran kedua filosof Muslim tersebut dengan membuka dua jurusan: 'Ekonomi Islam' dan 'Ilmu Pendidikan Islam'.