Rabu, 09 Juli 2008

Right Woman in Wrong Manners

Ada sebuah cerita lucu. Seorang dosen di kampus Islam (maksudnya, kampus yang berlingkungan Islami, dikelilingi dan menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai Islam) masuk ke dalam kelas dan memberi kuliah untuk mahasiswa Islam (maksudnya, mahasiswa yang berasal dari, tumbuh-kembang dalam pesantren atau lembaga pendidikan yang sejenis), tapi dengan tata busana (dress code) yang secara kasatmata menunjukkan ia abai terhadap tata-busana standar Islam. Kontan saja, ia jadi obyek tertawaan dan obyek cemoohan mahasiswa tersebut. Meskipun mahasiswa tidak semuanya mengungkapkan kekesalannya dan cemoohan mereka secara vulgar dan secara langsung kepada si dosen bersangkutan, tapi dari bahasa tubuh dan bahasa muka mahasiswa setidaknya si dosen mesti sadar bahwa busana yang ia pakai telah 'mengganggu' standar tata-busana yang selama ini dianggap standar menurut ajaran Islam. Apakah bermaksud 'bertingkah nyentrik' atau 'menyulut kontroversi', tak jelas apa motivasi sebenarnya dari si dosen itu. Yang jelas adalah tingkahnya tersebut harus dikritik dan dikoreksi.